Friday, July 15, 2011

Malaysia: Menyusuri Kekayaan Alam Langkawi


Langkawi terletak di sebelah barat daya Malaysia, bagian utara Kedah.  Terdiri dari 99 pulau dan birunya air laut Pantai Kok, Pantai Cenang, Pantai Tengah, Pantai Datai, dan Burau Bay mengelilingi dan memperindah pulau ini.
Menurut budaya lokal, nama Langkawi merupakan gabungan dari kata “lang” yang berarti “elang” atau “helang” dan “kawi” yang memiliki arti dalam kebudayaan Melayu Kuno “coklat kemerahan”.  Langkawi berarti “elang coklat kemerahan”.
Langkawi menampilkan suasana yang jauh dari padatnya perkotaan.  Tampak donkey ranch sesaat sebelum memasuki area 70 acres Berjaya Langkawi Beach Spa & Resort, salah satu resor terbesar di Langkawi.
Memandang jelas Langkawi dari kejauhan dapat dilakukan dengan cable car.  Terlihat banyaknya formasi bebatuan yang berusia lebih dari 500 juta tahun, tertua di Asia.  Pemerintah Malaysia bahkan bekerjasama dengan UNESCO menjadikan Langkawi sebagai salah satu geopark di dunia.  
Cable car bergerak perlahan ---                                (source: private)
Stasiun pemberhentian cable car di ketinggian 700 m --- (source: private)
Cable car menanjaki bebukitan ---                            (source: private)
  Cable car bergerak perlahan menyusuri ketinggian.  Hamparan “selimut hijau” pepohonan di hutan lindung yang memiliki banyak spesies flora dan fauna menghiasi pandangan mata.  Tanaman anggrek langka jadi bagian hamparan itu.  Pergerakan cable car melewati Telaga Tujuh dan puncak Gunung Machincang yang merupakan salah satu formasi batu tertua di Malaysia dengan usia sekitar 450 juta tahun. 
Semilir suara burung terdengar jelas, bahkan sesekali elang-elang beterbangan melintasi jalur cable car.  Ketegangan perjalanan sepanjang 2000 meter tersebut berhenti di dua stasiun, middle stasion dan top station.  Cable car yang memiliki span single rope cable terpanjang sekitar 950 meter tersebut berhenti di ketinggian 700 meter di atas laut.  Angin sepoi-sepoi dan sejuknya udara menjadi “teman” menuju terminal akhir.
Salah satu kekayaan alam Langkawi lainnya adalah Hutan Bakau Kilim (Mangrove Forest).  Kejernihan air laut tampak hijau dari pantulan bakau dan keberadaan alga.  Nuansa kehijauan sangat kental terasa. 
Mengendarai perahu motor, berkeliling mengitari keindahan hutan bakau.  Elang-elang beterbangan, bahkan terlihat elang “white belly” yang terbilang langka.  Sekitarnya terdapat 70-90 spesies tanaman.  
Elang-elang beterbangan di sekitar hutan bakau --- (source: private)
Elang-elang beterbangan di sekitar hutan bakau --- (source: private)
 Bakau merupakan tanaman unik, bakau tetap bertahan hidup jika tersiram air laut, lain halnya dengan tanaman lain.  Keberadaannya mempengaruhi kehidupan mahluk laut sekaligus menjadi pelindung daratan dari “serbuan” air laut.  Keunikan lainnya, daun bakau selalu hijau sepanjang tahun.  Suasana terasa sejuk dan segar.
Di tengah keberadaan hutan bakau ini terdapat fish farm.  Ragam jenis iklan laut berada di sini.  Ada ikan “arcer” atau disebut juga ikan “pemanah” yang “meludahi” setiap orang yang mendekat membawa roti basah.  Selain itu ada ikan pari, kakap, baracuda, kerapu, dan masih banyak lagi ikan laut lainnya.
Menyusuri Langkawi tidak lengkap tanpa menyambangi tempat legenda Dayang Bunting Marble yang juga geoforest park.  Teluk Dayang Bunting terkenal dengan legenda putri khayangan cantik yang menikah dengan pangeran bumi.  Sesaat setelah melahirkan, anaknya meninggal.  Rasa sedih mendalam membuatnya kembali ke khayangan.  Sebelum kembali ke khayangan, dia mendoakan danau tempat anaknya disemayamkan. Mitos menyebutkan, akibat doanya, barangsiapa yang mandi atau meminum air danau tersebut dapat dikaruniai keturunan.
Menuju Teluk Dayang Bunting menggunakan motor boat atau yacht yang banyak disewakan di sekitar Awana Porto Malai.  Bangunan Awana Porto Malai berdiri megah dengan arsitektur khas mediterania. Langit cerah, angin sepoi-sepoi, pepohonan hijau, bebatuan besar, motor boat “berlarian” di antara pulau-pulau kecil, menjadi “potret” perjalanan. 
Awana Porto Malai ---                               (source : private)

Serba biru di sekitar Awana Porto Malay ---                  (source:private)
Mendekati Teluk Dayang Bunting, terlihat jelas perbukitan dengan profil seperti wanita hamil dalam posisi tidur.  Monyet-monyet berlarian bebas menyusuri undakan panjang tangga-tangga menuju danau yang berada di area Teluk Dayang Bunting.  Danau jernih kehijauan yang luas tampak dipenuhi para pasangan muda dan orang-orang yang menikmati suasana danau.


Indahnya Teluk Dayang Bunting ---                           (source: private)

Bersih dan segar ---                                                 (source: private)

Nikmati dinginnya air, terlihat hijau tapi sesungguhnya jernih ---  (source: private)
 

No comments:

Post a Comment