Sunday, June 26, 2011

"Look for A Star", Love of A Billionaire (Another Fairy Tale Story)

Film "Look for A Star" berkisah tentang kehidupan seorang milyuner bernama Sam Ching (Andi Lau) yang jatuh cinta dengan seorang casino dealer yang juga penari cabaret bernama Milan Sit (Shu Qi).  Kisah film yang terinspirasi perjalanan cinta Casino Tycoon Stanley Ho dengan istri keempatnya, Angela Leong.  

Latar belakang itu menjadikan setting cerita diambil di Macau, di lokasi casino MGM Grand.  Film ini juga merupakan kolaborasi Hongkong dan China dan telah ditayangkan di Hongkong pada Januari 2009.  Sutradara Andrew Lau menyajikan sebuah perjalanan cinta ala dongeng yang jadi impian banyak wanita.  Ide cerita yang sudah berulang kali diangkat dan selalu berhasil menarik perhatian penonton.  Begitupun dengan "Look for A Star".


(source: internet)

(source: internet
Awalnya, Sam tidak mengakui pada Milan kalau dia milyuner.  Pertemuan demi pertemuan berjalan begitu romantis, sampai akhirnya Milan mengetahui kalau Sam adalah milyuner.  Konflik pun bermunculan... Dimulai dari perbedaan gaya hidup, cara pandang, dan kehidupan sehari-hari... 










Kehidupan setelah mereka bertunangan menjadi sudut pandang lain yang diangkat dalam film ini.  Biasanya persatuan menjadi akhir cerita, tapi dalam "Look for A Star", itu baru menjadi awal kisah...

(source: internet
Meski cerita ringan, mudah dicerna, tapi ada beberapa hal mengganjal dalam kisah ini.  Salah satunya mengenai keikutsertaan Sam Ching dalam sebuah reality show tentang cinta.  Jika dipikirkan dalam kehidupan nyata, apa mungkin seorang milyuner ikut serta dalam acara seperti itu?




Tapi, namanya juga film, kejanggalan diluar kehidupan normal tentu tidak masalah, meski mengganggu jalannya cerita.
(source: internet)


Aktor/aktris asal Hongkong dan China turut menjadi bagian dari film ini, seperti Zhang Hanyu (Lin Jiu), Denise Ho (Jo Kwok), Lam Ka-Wah (Tim Ma), George Kam, Ella Koon (Chihuahua), Mario Cordero (aunty), David Ciang (uncle), Rebecca Pan, Pei Weiying (Fanny), dan Po Lok-Tung (Yumi). ---

"Just Go With It", Typical Funny Comedy of Adam Sandler and Jennifer Aniston

"Just Go With It" merupakan drama komedi romantis.  Menjual nama Jennifer Aniston dan Adam Sandler jadi jaminan tersendiri akan kualitas film ini.  Hasilnya, memang lucu dan mampu membawa suasana hati menjadi senang... Cerita ringan, sederhana, dan mudah dicerna, seperti kebanyakan film-film Jennifer Aniston dan Adam Sandler.  
(source: internet)
Sutradara Dennis Dugan mencoba mengisahkan jalan hidup seorang ahli bedah plastik bernama Danny Maccabee (Adam Sandler) yang mengalami patah hati sesaat menjelang pernikahannya, karena calon istrinya ternyata berkhianat.  Kejadian itu berlangsung 20 tahun lalu, sebelum akhirnya Danny mencapai kesuksesan karir menjadi ahli bedah plastik ternama.

Sejak saat itu, Danny selalu menyimpan cincin pertunangannya sebagai pertanda bahwa dirinya tidak ingin menikah.  Sampai suatu ketika, Danny berkenalan dengan Palmer (Brooklyn Decker), seorang guru matematika anak-anak.  Tak sengaja, Palmer menemukan cincin yang Danny simpan di sakunya.  Palmer pun marah dan mengira Danny seseorang yang telah menikah dan berselingkuh dengan dirinya.

Danny pun mengarang cerita bahwa dirinya memang menikah tapi sedang mengurus proses perceraian.  Palmer yang butuh bukti, meminta untuk dipertemukan dengan istrinya.  Danny pun kebingungan dan akhirnya meminta Katherine Murphy (Jennifer Aniston) yang merupakan asistennya untuk berpura-pura sebagai istri yang hendak diceraikannya.
(source: internet)
Katherine yang telah bercerai dari suaminya dan memiliki dua anak, pada akhirnya menyetujui, setelah Danny membuat beberapa kesepakatan dengan dirinya dan anak-anaknya, Maggie (Bailee Madison) dan Michael (Griffin Gluck).  Dalam perannya, Katherine berpura-pura bernama Devlin.  Nama itu merupakan nama dari rival-nya semasa sekolah.
(source: internet)
Konflik semakin bertambah, kala Devlin yang asli (Nicole Kidman) bertemu dengan pasangan Danny dan Katherine.  Bisa dibayangkan kericuhan yang terjadi... Selain masalah, gelak tawa pun hadir melihat kekocakkan pasangan itu mengatasi apa yang terjadi. 

Kisah ini berakhir happy ending, dengan jalan cerita yang mungkin mudah ditebak.  Tapi, layak untuk ditonton dan setidaknya memberikan senyum kala menonton. ---





Move Freely Between The Traffic...

Melihat kemacetan Jakarta, terkadang jarak tempuh 10 menit bisa saja ditempuh lebih dari 30 menit... Parahnya tak terkira... Bosan juga kalau dibahas mengenai kemacetan ini.


(source: private)
Tapi, pengalaman beberapa kali berlalu lintas di Jakarta, adanya busway jadi alternatif transportasi yang bebas macet.  Selain itu, akses banyak, tarif murah, dan bis yang ada terasa nyaman dengan kapasitas tempat duduk yang tidak berjejalan plus dilengkapi AC.

Meski, di kala siang hari yang padat, bau badan orang saling bercampur tak menentu, bergulat dengan goncangan-goncangan bis yang terbilang "brutal".

Ya.. pengemudi di jalanan Jakarta terbilang lebih kejam daripada di Bandung.  Emosi akibat deraan macet terus menerus dan kondisi cuaca, kelihatannya menjadikan lalu lintas jalanan Jakarta jadi semacam arena pertarungan untuk bisa selamat sampai tujuan.  Seliweran motor yang selap selip di atnara jarak sempit, pejalan kaki yang bersebrangan, rem kendaraan yang serba mendadak, bunyi klakson yang bersahutan, serta teriknya cuaca yang membuat suasana hati tak menentu.


Terlepas dari "kebrutalan" goncangan bis, ketidaknyamanan kadang bisa diatasi dengan mendengarkan lagu-lagu favorit dari ipod yang selalu jadi pelengkap perjalanan. Well, worth to try! Daripada cape nyetir, bawa kendaraan dalam kemacetan, why not busway? ---


(source: private)

Bandung: Ala Jepang Makin Digemari

Makanan Jepang sudah jadi santapan harian yang digemari banyak kalangan.  Sampai-sampai, sushi pun hadir jadi makanan kaki lima.  Tentunya dengan kemasan dan penyajian yang berbeda.

Tidak heran, restoran Jepang makin banyak, makin beragam, bahkan banyak pula menawarkan harga khusus untuk ikut bersaing.  Bahkan, perluasan bangunan jadi bagian yang diperlukan untuk menampung jumlah pengunjung yang tambah banyak.

Beberapa diantaranya, Midori, Sushi Tei, Torigen, Sushi Groove, Tomo atau versi ala fast food seperti Pepper Lunch.  Cara menikmati makanannya pun jadi bagian gaya hidup yang terasa menyenangkan.  Apalagi, dengan meminimalisir gorengan, menjadikan makanan Jepang bisa mengurangi kadar kalori dan lemak yang masuk ke dalam tubuh. ---


Wagyu Teriyaki ---                                                         (source: private)

Salmon steak ---                                                            (source: private)

(source: private)


Hasil mixed ---                    (source: private)


Matcha, green tea ice ---                                            (source: private)

Vanilla ice dilapis coklat ---                        (source: private)

(source: private)
(source: private)


 Ayam dengan bumbu gurih dibungkus kulit pangsit --- (source: private)


















Bandung: Bebek Lagi.. Bebek Lagi...

Sepertinya Bandung makin dipenuhi para penjual bebek dengan aneka nama, ragam rasa, sajian, sambal, dan kemasan... Semua makin variatif... Mulai dari Bebek Borromeus pinggir jalan, yang dikenal karena letaknya yang dekat dengan Rumah Sakit Borromeus, atau Bebek van Java di sekitar Jalan Lombok dengan keunikan rasa sambal nan pedas, atau Bebek Garang di sekitar Jalan Braga dengan sambal yang juga tidak kalah pedas.  Selain itu, Bebek Ayayo di Jalan Bengawan dengan kol goreng nya yang khas.  Ada pula Dapur Bebek di Cikapundung, tidak jauh dari lokasi Dapur Bebek, terdapat Mie Jawa yang menawarkan bebek penyet dengan sambal panah yang membuat bibir memerah karena pedas...

Hampir semuanya menawarkan rasa yang tidak jauh berbeda, bebek dengan rasa kering, renyah, gurih, ditambah sambal pedas... Perbedaan rasa memang tidak terlalu kentara di lidah awam, mana yang lebih baik, jadi pilihan masing-masing...  Faktor lokasi dan suasana juga mungkin jadi penentu orang untuk memilih. ---
Versi Mie  Jawa dengan kremes, penyet, dan sambal pedas yang terasa panas. --- (source: private)

Ala Dapur Bebek ---                                                      (source: private)

Sambal tak bisa dipisahkan, rasanya mirip sambal Bebek van Java , pedas-gurih-berminyak --- (source: private)

Bandung: Ragam Roti Home Made Gempol

Jalan Gempol terasa senyap, sunyi, dingin... Dalam keremangan, terlihat asap bebakaran dari harumnya roti dari pojok Roti Gempol.  Menggoda selera untuk merasakan hangatnya roti bakar... 

Aneka roti ---                                                                   (source: private)

Roti Gempol ---                                                              (source: private)

  (source: private)

(source: private)

Aneka roti ---                        (source: private)

Fresh from the open ---                                                  (source: private)
Sambal asli --- (source: private)

Roti yang dibakar dibuat khusus home made.  Bahkan, tersedia roti bakar dari roti gandum, berbeda dari kebanyakan roti bakar yang hanya dibuat dari roti tawar biasa.  Spesial rasa roti bakar beraneka ragam.  Salah satunya roti bakar ayam keju spesial.  Harga yang ditawarkan pun tidak lebih dari Rp 10 ribu.  Tersedia pula sambal khusus untuk teman saat menikmati roti dengan rasa asin. ---

Pembakaran dimulai ---                                                   (source: private)

Hangat harum ---                  (source: private)

Roti bakar gandum isi kacang ---                                   (source: private)















Siap santap ---                     (source: private)

Bandung: Reresepan di PVJ

Mal di Bandung makin banyak dan menawarkan beragam hal... Salah satu mal favorit adalah Paris van Java.  Suasana outdoor dan toko-toko dengan brand menengah ke atas seakan berparade menawarkan aneka barang menggoda selera belanja.

Tidak hanya itu, berbagai restoran dan cafe dipenuhi banyak orang yang hang out sepanjang waktu bahkan hingga dini hari.  Sebagian restoran dan cafe yang ada memang buka sampai tengah malam, apalagi kalau ada event khusus seperti nonton bareng sepakbola dan yang lainnya.

Reresepan nikmati suasana PVJ dan beragam program... ---

Awas buaya ---                     (source: private)

 Mancing buaya ---                                                           (source: private)









  Bermain perahu remote control ---                                 (source: private)

Bandung: Mal Pejalan Kaki di Cihampelas

Cihampelas sudah menjadi salah satu icon Kota Bandung.  Sepanjang jalan identik dengan deretan toko yang khusus menjual jeans.  Seperti layaknya Malioboro di Yogyakarta yang berciri khas toko-toko batik, Cihampelas menawarkan segala rupa jeans dan kaos dengan harga terjangkau.

Pilihan tempat makan pun berderet di sepanjang jalan satu arah ini.  Selain itu semua, kemacetan jadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan Cihampelas.  Sekedar menyepi dari padatnya jalan raya, di sebelah kanan terdapat mal yang bisa dinikmati sambil berjalan kaki.  Mal ini menawarkan toko-toko, kios, dan restoran dengan suasana outdoor.  Rindang, segar, leluasa, beragam, dan terasa segarnya angin.  Meski kalau malam, ada baiknya berbekal jaket.  Apalagi udara Bandung saat ini yang lebih dingin dari biasanya, bahkan terkadang terasa seperti berada dalam freezer.

                      (source: private)

(source: private)

(source: private)

(source: private)






























Tidak mesti berbelanja, mal ini enak juga untuk dijadikan tempat hang out.  Just enjoy! ---

Bandung: Makanan Rumahan di Warung Macan

Aneka jajanan terpajang membuat lapar mata ---         (source: private)  

Tempat yang sederhana tapi ramai ---                           (source: private)







Di antara komplek perumahan di Jalan Macan, hampir tertutupi pepohonan, berlokasi rumah yang menjual aneka makanan rumahan.  Mulai dari nasi pepes, nasi rames, lotek, aneka cemilan khas seperti kerupuk seblak, gurilem, dan masih banyak lagi, serta beragam menu pelengkap makanan yang nikmat... 

Nasi pepes yang nikmat --- (source: private)











Pilihan kolak aneka macam ---                                       (source: private)




Tiap harinya, tersedia kolak yang biasanya identik dengan Bulan Ramadan, tapi di Macan tiap hari ditawarkan dan jadi salah satu menu unggulan yang membuat banyak orang meramaikan rumah kecil di sudut jalan ini...  Bahkan, sesungguhnya Warung Macan ini awalnya dikenal karena kolaknya.


Hampir semua rasa masakan tidak ada yang dikeluhkan... Enak dengan ciri khas rasa rumahan.  Harga pun terjangkau... Di halaman depan ramai penjual jajanan kaki lima yang bisa dinikmati pengunjung, seperti tahu gejrot, kue ape, bandros, lumpia goreng, dan masih banyak lagi.


Buka saat jam kerja saja.  Siap siap antri kalau datang saat jam makan siang! ---

Penjual tahu gejrot---                                                      (source: private)
Gerobak Kue Ape siap sedia ---         (source: private)

Lumpia goreng ---                                                           (source: private)

Bandros hangat terpajang memancing selera ---            (source: private)

"Loser Lover", The Sudden Feeling...

(source: internet)
Love and music are two main stories in "Loser Lover". Dream to become a famous musician and a beloved lover... 

(source: internet)










(source: internet)
(source: internet)
(source: internet)



















   
(source: internet)
Film asal Thailand ini berhasil menjadi box office di negerinya sendiri pada tahun 2011 ini.  Mengisahkan sosok Sudkhet yang tidak kenal menyerah dan memiliki ketulusan hati.  Karya Sutradara Rergchai Paungpetch. Diperankan aktor sekaligus musisi, Arak Amornsupasiri sebagai Sudkhet, dan Ramita Mahaplearkpong sebagai Mayom.  Bintang Thailand yang terbilang laris, Sudarat Bootprom berperan sebagai Gibzy.  Dikenal dengan peran-perannya yang stereotipe jadi bulan-bulanan kelucuan.  Sudarat Bootprom berpasangan dengan Jareonporn Onlamai yang berperan sebagai Under. 
(source: internet)



Para pemeran lainnya: Akom Preedakul sebagai Saneh (ayah dari Sudkhet), Padung Songsaeng sebagai Haep, dan Suporn Sangkaphibal sebagai Janphen (ibu dari Mayom).  Turut berperan aktor/aktris lainnya seperti Irah Wimonchailerk (Toro - Why Soul Wa), Pongthep Anurat (Toto - Why Soul Wa), Mintitar Ngamsapmanee (Aom), Kajanataneeya Serojwattana (Lydia), Soraya Patoonsittichai (Suai), Sirath Wittayathawornwong (Kong), Sofia La (ibu dari Kong).  


(source: internet)

Film ini terbilang lucu dan berhasil menggambarkan konflik perasaan yang ada, meski plot cerita berjalan terlalu cepat.  Sehingga tidak memperdalam konflik yang, hanya membahas apa yang ada di permukaan saja.  Tapi, intinya, bolehlah film ini jadi hiburan... Tidak mengecewakan... Di hari pertama pemutaran, kursi bioskop lumayan banyak terisi, padahal media promo hanya mengandalkan resensi film di situs Blitz Megaplex saja.
(source: internet)


Kisah bermula di suatu tempat audisi... Sudkhet yang hendak mengikuti audisi untuk menjadi musisi, melihat sosok Mayom. Ttiba-tiba, hatinya merasakan sesuatu yang berbeda.  Dengan usilnya dia mengambil ponsel Mayom dan menelepon ponselnya sendiri, sehingga dia tahu nomor Mayom dan Mayom juga mengetahui nomornya.  Mayom yang terkejut, tidak bisa berkata apa-apa.  Sejak itu, Sudkhet selalu menemui Mayom, dengan datang ke rumah, membawakan makan siang, hingga memberikannya buku manual yang berisi isi hati Sudkhet.  Lucu dan romantis...  Meski perjuangan Sudkhet tidak mulus, dirinya harus berhadapan dengan Kong, teman Mayom sejak kecil yang juga menyukainya.

(source: internet)

(source: internet)

Sementara, Sudkhet pun terus berupaya mengejar mimpinya untuk menjadi musisi ternama.  Dua kali gagal audisi, membuat dirinya terpuruk dan tidak meyakini kemampuannya.  Apalagi, Sudkhet memiliki kepercayaan untuk menjadi laki-laki tiga kali seperti yang diharapkan ibunya.  Bahwa, apapun yang dilakukannya hanya boleh mencoba tiga kali..  Kalau yang ketiga kali tidak berhasil, maka harus mencoba hal lain.


 
(source: int



Akankah mimpi jadi nyata saat upaya ketiga dilakukan? ---


(source: internet)